Laman

Selasa, 18 Februari 2014

Gemuruh Paregreg

Gemuruh Paregreg
Kode : 9786022553168
Oleh : Wahyu HR
Harga : Rp. 65000
Ukuran : 15,5 x 24 cm
Tebal : 516
Terbit : November 2013
Penerbit : DIVA Press
Sekilas tentang isi buku
“Kita akan berjuang bersama sampai titik darah penghabisan. Jangan pernah ada prajurit Kedaton Wetan yang menyerah kepada musuh. Lebih baik mati dalam medan pertempuran dengan gagah perkasa, daripada merendahkan derajat dan harga diri kita dengan menghamba kepada Kedaton Kulon.”
***
Pasca Mahapatih Gajah Mada moksa, Kerajaan Majapahit mulai kehilangan pengaruh dan wibawanya.  Kerajaan-kerajaan kecil yang menjadi bawahannya pun mulai menyatakan ingin memisahkan diri.
Selain itu, ketidaktegasan Prabu Hayam Wuruk dalam memerintah, membuat seolah-olah ada “dua matahari” dalam pemerintahan di Kerajaan Majapahit, yaitu Prabu Hayam Wuruk Sri Rajasanagara sendiri di Kedaton Kulon yang beribu kota Wilwatikta atau Trowulan dan Bhatara Parameswara Sri Wijayarajasa, paman sekaligus mertua Raja, di Kedaton Wetan dengan ibu kota Pamotan. Majapahit pun terbelah menjadi dua kekuatan: Kedaton Kulon dan Kedaton Wetan.
Hubungan antara Kedaton Kulon dan Kedaton Wetan semakin merenggang. Meninggalnya Bhatara Parameswara dan mangkatnya sang Prabu Hayam Wuruk, menyisakan konflik perebutan kekuasaan. Tinggal menunggu situasi menjadi panas membara. Akhirnya, bom waktu itu pun meledak juga dalam sebuah perang hebat bernama: PERANG PAREGREG!
    Selamat membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar