Laman

Rabu, 06 Januari 2016

Siapkah Engkau Menghadapi Sakitnya Maut?

Siapkah Engkau Menghadapi Sakitnya Maut?
Judul Buku : Siapkah Engkau Menghadapi Sakitnya Maut?
Penulis : Muhammad Arifin Rahman
Harga : Rp. 35.000,-
Cetakan : I, September 2015
Tebal : 216 halaman
MAUT sering datang tak terduga. Setidaknya kapan seseorang mati, tetap menjadi misteri. Bahkan di mana ia bakal mati, oleh sebab apa, dan dalam kondisi seperti apa, juga masih teka-teki. Terkadang kita mendengar kematian orang-orang di usia muda, ada yang mati saat tidur di atas kasur, terpeleset di kamar mandi atau bahkan usai bersenda gurau dengan sanak kerabat. Maut bagaikan makhluk misterius yang selalu mengintai mangsanya. Betapapun bencinya manusia terhadap maut, tak seorang pun dapat menghindar darinya. Maut juga tak ubahnya lorong gelap yang setiap orang pasti melaluinya. Akan tetapi, kendati maut begitu dekat, kerap kali tidak menggugah kesadaran manusia yang sedang mabuk dengan perhiasan dunia.

Buku ini ingin mengingatkan agar kita tidak meninggalkan tafakur tentang ajal dan kepastian datangnya maut yang akan memutus segala cita, memupus seluruh kesempatan, serta mendatangkan sesal lantaran sikap tak acuh terhadap hal ini. Mengutip sabda Rasulullah: ”Perbanyaklah mengingat (maut) penghancur segala kelezatan”.Jika Anda adalah orang yang sukses menjalankan ibadah dengan baik semasa hidup di dunia, maka Malakul Maut hadir dengan penampilan yang sangat santun, berpakaian putih bersih dengan aroma harum kasturi. Sambil tersenyum ia mencabut nyawa dari badan Anda dengan sangat hati-hati sehingga nyaris tidak Anda rasakan (hal.18). Sebaliknya, jika Anda adalah orang yang gagal menjalankan misi ibadah semasa mendapat jatah hidup di bumi Allah ini, Malakul Maut akan datang kepada Anda dengan wajah yang marah, garang, hitam pekat dan berbau busuk. Ia akan memperlakukan Anda dengan sangat kasar sambil membentak-bentak dan berkata : Wahai hamba Allah, inilah balasan awal dari kegagalanmu dalam menjalankan misi ibadah karena kesombongan diri, pembangkangan dan kedurhakaan pada Tuhan Sang Pencipta (hal.18).Jika Anda bernasib seperti itu, Malakul Maut akan mencabut nyawa Anda dengan kasar sekasar-kasarnya. Sulit untuk dibayangkan. Dengan melihat kondisi Anda yang sedang sekarat meregang nyawa, tenggorokan Anda mengeluarkan suara yang menakutkan. Anda membolak balikkan badan ke kiri dan ke kanan, serta mata terbelalak ketakutan. Wajah Anda mengekspresikan suasana sesungguhnya yang sedang Anda hadapi; ketakutan, kengerian dan putus asa.Persoalannya ialah Anda tidak bisa lari dari suasana itu. Begitulah seterusnya sambil nafas Anda turun naik mengeluarkan suara yang menyeramkan. Sebab itu, sering kita melihat orang-orang seperti ini ada yang sekaratnya berjam-jam, bahkan berhari-hari dan berbulan-bulan.
Bagaimanapun sulitnya Anda menghadapi sakratulmaut dan melewati pintu kematian, tetapi Anda pasti akan mati juga. Karena Anda mustahil bisa menghindar, apalagi kabur menjadi buron sebagai the most wanted seperti ketika Anda masih hidup di dunia.Maut senyatanya tidak perlu ditakuti, namun bagaimana seseorang senantiasa mempersiapkan diri untuk menjemput maut dengan indah (hal.155-156). Itulah orang yang cerdas di mata Allah. Ia akan selalu semangat beramal shalih, segera melakukan amal shalih, sebaik mungkin melaksanakan amal shalih, dan sebanyak mungkin mengerjakan amal shalih.Lantas, amal apa saja yang bisa dipersiapkan manusia sebelum maut tiba? Rasulullah mengajarkan, ada tiga perkara amalan yang akan tetap mengalir ketika seseorang sudah meninggal dunia yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shalih (hal.182-198). Selain itu, pada bagian akhir buku ini, penulis melengkapi dengan doa-doa penunjang agar diberi kemudahan dalam menghadapi maut. (Peresensi Ahmad Fatoni, Penggiat Pusat Studi Islam dan Filsafat UMM/wasathon.com).SIAPKAH ENGKAU MENGHADAPI SAKITNYA MAUT BEKAL BEKAL MENYAMBUT SAKARATUL MAUT DENGAN INDAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar