Laman

Selasa, 14 Agustus 2018

HISTORIOGRAFI HUKUM ISLAM STUDI ATAS LITERATUR MANAQIB TABAQAT DAN TARIKH AT TASYRI - MAGNUM

HISTORIOGRAFI HUKUM ISLAM STUDI ATAS LITERATUR MANAQIB TABAQAT DAN TARIKH AT TASYRI - MAGNUM
Judul               : Historiografi hukum Islam: studi atas literatur manaqib, tabaqat, dan tarikh at-tasyri‘
Penulis           : Arif Maftuhin
Halaman        : 342 halaman
ISBN             : 978-602-1217-43-6
Harga             : Rp. 70.000,-
Jika Ada Yang Berminat Silahkan Bisa Hubungi ke Cp : 08122779457/ 081804281351 / 085713733627, / WA: 08122779457 / 08122167997
Buku ini berangkat dari tiga hal: Pertama, adanya tren historisisme dalam kajian keislaman. Berbagai cabang studi Islam merasa tidak cukup bila tidak mempertimbangkan aspek historis dalam pendekatannya. Kedua, absennya kajian historiografi fikih di kalangan orientalis maupun di kalangan muslim sendiri. Padahal studi kesejarahan fikih, yang tercermin dari menjamurnya literatur tārikh at-tasyrī‘, mengalami peningkatan luar biasa pada satu abad terakhir.Ketiga, adanya klaim bahwa literatur tārikh at-tasyrī‘ baru muncul pada abad ke-19, yang ditandai dengan ditulisnya kitab tārikh at-tasyrī‘ karya al-Khuḍarī Bik sebagai kitab pertama.
Penulis menggunakan kerangka teoretis yang melihat format historiografi Islam klasik dalam dua model yang paling relevan dengan objek: model historiografi biografis dalam literatur manāqib dan model historiografi leksikografis dalam literatur ṭabaqāt. Karena menjawab masalah historiografi fikih (hukum Islam), maka fokus penulisan diarahkan kepada manāqib dan ṭabaqāt para tokoh fikih. Dua literatur klasik ini laludijadikan pembanding literatur historiografi hukum Islam kontemporer dalam bentuk tarīkh at-tasyrī‘.

Buku ini mengemukakan bahwa meski nomenklatur tārikh at-tasyrī‘ memang baru, tetapi literatur tārīkh at-tasyrī‘ memiliki sejumlah benang merah dengan literatur-literatur historiografi fikih terdahulu dari segi objek pembahasannya – hukum Islam dan tokohnya di masa lalu – dan dari segi sumber historiografisnya.Dalam beberapa hal,tārīkh at-tasyrī‘mempunyai kebaruan dari segi tujuan penulisan, kerangka pembahasan, dan cakupan materinya yang lebih luas. Kalau dua literatur klasik itu hanya berbicara tentang manusia, tentang para tokoh fikih; literatur tārīkh at-tasyrī‘juga berbicara tentang sejarah praktik (fikih) dan pemikiran (ushul fikih) dalam hukum Islam.Salah satu fungsi terpenting dari kedua literatur adalah: literatur manāqib dan ṭabaqāt berfungsi mengukuhkan posisi tokoh fiqih dan mazhabnya; sementara literatur tārīkh at-tasyrī‘berfungsi menggugat era yang dipandang sebagai kejumudan ijtihad dan agar kembali seperti dinamika zaman keemasan lahirnya mazhab-mazhab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar