Judul Buku : "AVONTURISME NU MENJEJAKI AKAR KONFLIK KEPENTINGAN- POLITIK KAUM NAHDHIYYYIN
Penulis : Dr. Ali Anwar , M.Si.
ISBN : 979-9231-90--06
Cetakan 1 : November 2004
Jumlah Hal : xxi + 249 ; 24 cm
Penerbit : Humaniora
Harga Buku : Rp. 30.000,-
Jika Ada Yang Berminat Silahkan Bisa Hubungi ke Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB : D013BC54 / WA:088802811233 / 088816780325
http://sangmediaku.blogspot.co.id/
Menjejaki Akar Konflik-Kepentingan Politik Kaum Nahdhiyyin
Dalam sebuah kesempatan, K.H. Ahmad Hasyim Muzadi pernah berkata bahwa NU laksana gadis perawan cantik jelita yang digandrungi dan dicintai oleh banyak pemuda. “karena kecantikannya itu”, lanjutnya, “banyak pemuda yang bernyali untuk melamarnya menjadi seorang istri”. Ungkapan gaya metafora ini menyiratkan bahwa, dalam ruang lingkup Indonesia, Nu merupakan Organisasi keagamaan yang memiliki bargaining position sangat signifikan dan determinatif dalam percaturan kehidupan sosial-politik masyarakat. Lihatlah betapa banyak para pemimpin partai politik yang merasa wajib untuk sowan atau bertandang ke pesantren yang menjadi kantong-kantong politik warga nahdhiyyin. Kemasan yang katanya bersilaturahmi itu, sesungguhnya, adalah mencari dukungan politik agar diri dan partainya mendapat dukungan dari warga nadhiyyin.
Penulis : Dr. Ali Anwar , M.Si.
ISBN : 979-9231-90--06
Cetakan 1 : November 2004
Jumlah Hal : xxi + 249 ; 24 cm
Penerbit : Humaniora
Harga Buku : Rp. 30.000,-
Jika Ada Yang Berminat Silahkan Bisa Hubungi ke Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB : D013BC54 / WA:088802811233 / 088816780325
http://sangmediaku.blogspot.co.id/
Menjejaki Akar Konflik-Kepentingan Politik Kaum Nahdhiyyin
Dalam sebuah kesempatan, K.H. Ahmad Hasyim Muzadi pernah berkata bahwa NU laksana gadis perawan cantik jelita yang digandrungi dan dicintai oleh banyak pemuda. “karena kecantikannya itu”, lanjutnya, “banyak pemuda yang bernyali untuk melamarnya menjadi seorang istri”. Ungkapan gaya metafora ini menyiratkan bahwa, dalam ruang lingkup Indonesia, Nu merupakan Organisasi keagamaan yang memiliki bargaining position sangat signifikan dan determinatif dalam percaturan kehidupan sosial-politik masyarakat. Lihatlah betapa banyak para pemimpin partai politik yang merasa wajib untuk sowan atau bertandang ke pesantren yang menjadi kantong-kantong politik warga nahdhiyyin. Kemasan yang katanya bersilaturahmi itu, sesungguhnya, adalah mencari dukungan politik agar diri dan partainya mendapat dukungan dari warga nadhiyyin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar