Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu?
Judul : Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu?
Isbn : 9786023911813
Oleh : Hamsad Rangkuti
Harga :Rp. 65.000,- Discount Menjadi Rp. 53.000,-
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : 228 hlm
Terbit : Mei 2016
Penerbit : DIVA Press
Yang Berminat Pemesanan bisa sms / inbox
Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB : 52899683 / WA:088802811233
Sekilas tentang isi buku
Cerpen-cerpennya, sebagaimana dalam kumpulan Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu? Ini memperlihatkan bagaimana Hamsad Rangkuti mengolah pengalaman yang merangsang imajinasinya. Ia mengatakan kalau dirinya “pengelamun yang parah”, orang yang suka melamun atau mengkhayalkan sesuatu
. Ketika ia merasa ada sesuatu yang menarik, yang bisa dikembangkan sebagai suatu cerita, maka ia pun menyusunnya menjadi sebuah alur cerita. Pada proses penulisan, inilah yang sering disebut sebagai proses pematangan ide.
Dengan gayanya yang bersahaja, atau sederhana, Hamsad Rangkuti justru mampu memikat para pembaca. Cerpen “Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?” saya kira akan menjadi cerpen yang selalu diingat para pembacanya.
—Agus Noor, sastrawan dan cerpenis
Judul : Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu?
Isbn : 9786023911813
Oleh : Hamsad Rangkuti
Harga :
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : 228 hlm
Terbit : Mei 2016
Penerbit : DIVA Press
Yang Berminat Pemesanan bisa sms / inbox
Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB : 52899683 / WA:088802811233
Sekilas tentang isi buku
Cerpen-cerpennya, sebagaimana dalam kumpulan Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu? Ini memperlihatkan bagaimana Hamsad Rangkuti mengolah pengalaman yang merangsang imajinasinya. Ia mengatakan kalau dirinya “pengelamun yang parah”, orang yang suka melamun atau mengkhayalkan sesuatu
. Ketika ia merasa ada sesuatu yang menarik, yang bisa dikembangkan sebagai suatu cerita, maka ia pun menyusunnya menjadi sebuah alur cerita. Pada proses penulisan, inilah yang sering disebut sebagai proses pematangan ide.
Dengan gayanya yang bersahaja, atau sederhana, Hamsad Rangkuti justru mampu memikat para pembaca. Cerpen “Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?” saya kira akan menjadi cerpen yang selalu diingat para pembacanya.
—Agus Noor, sastrawan dan cerpenis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar