Semiotika Untuk Teater, Tari, Wayang Purwa, Dan Film
Judul : Semiotika Untuk Teater, Tari, Wayang Purwa, Dan Film
Penulis : Nur Sahid M. Hum
Penerbit : Gigih Pustaka
236 Halaman
Cetakan 1 : 2016,
Harga : Rp. 70.000,-
Yang Berminat Bisa Hubungi ke Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB : D013BC54 / WA:088802811233
Pertunjukan teater, tari, wayang purwa, film, dalam konteks semiotika adalah hamparan tanda-tanda, sehingga teks yang hadir dalam beberapa kesenian itu merupakan sekumpulan utuh tanda-tanda. Tubuh aktor, penari, boneka wayang merupakan tempat paling sentral dalam menciptakan sistem tanda, sebab terdapat 8 sistem tanda sekaligus yang melekat pada diri aktor, yakni sistem tanda kata, mimik, gesture, make-up, tata rambut, dan kostum. Lima sistem tanda lainnya ada di luar aktor, yakni sistem tanda setting, tata cahaya, musik, bunyi, dan prop (Tadeuz Kowzan).
Buku ini sangat membantu saya saat menganalisis makna sebuah pertunjukan teater. Sebab pendekatan semiotika teater yang disajikan dalam buku ini cukup sistematis, mudah dipahami, dan mudah diterapkan dalam fenomena teater rakyat maupun teater modern. (Deden Haerudin S.Sn., M.Sn – Dosen Teater, Universitas Negeri Jakarta, Kandidat Doktor Kajian Seni Teater, ISI Yogyakarta)
Judul : Semiotika Untuk Teater, Tari, Wayang Purwa, Dan Film
Penulis : Nur Sahid M. Hum
Penerbit : Gigih Pustaka
236 Halaman
Cetakan 1 : 2016,
Harga : Rp. 70.000,-
Yang Berminat Bisa Hubungi ke Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB : D013BC54 / WA:088802811233
Pertunjukan teater, tari, wayang purwa, film, dalam konteks semiotika adalah hamparan tanda-tanda, sehingga teks yang hadir dalam beberapa kesenian itu merupakan sekumpulan utuh tanda-tanda. Tubuh aktor, penari, boneka wayang merupakan tempat paling sentral dalam menciptakan sistem tanda, sebab terdapat 8 sistem tanda sekaligus yang melekat pada diri aktor, yakni sistem tanda kata, mimik, gesture, make-up, tata rambut, dan kostum. Lima sistem tanda lainnya ada di luar aktor, yakni sistem tanda setting, tata cahaya, musik, bunyi, dan prop (Tadeuz Kowzan).
Buku ini sangat membantu saya saat menganalisis makna sebuah pertunjukan teater. Sebab pendekatan semiotika teater yang disajikan dalam buku ini cukup sistematis, mudah dipahami, dan mudah diterapkan dalam fenomena teater rakyat maupun teater modern. (Deden Haerudin S.Sn., M.Sn – Dosen Teater, Universitas Negeri Jakarta, Kandidat Doktor Kajian Seni Teater, ISI Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar