Konfrimasi Pelayanan Terbaru +62 877-4787-7491

Tampilkan postingan dengan label Feminisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Feminisme. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Maret 2014

Feminisme dan Fundamentalisme Islam

Judul: Feminisme dan Fundamentalisme Islam
Penulis: Haideh Moghissi
Penerbit: LKiS, 2005
Tebal: 250 halaman
Harga : Rp.50.000,-
Sinopsis :
Perlakuan tidak adil terhadap perempuan menjadi bukti kuat karakter represif praktik-praktik sosial dan politik fundamentalis.

Senin, 10 Maret 2014

Aku Mau; Feminisme dan Nasionalisme (Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903)

Judul Buku      : Aku Mau; Feminisme dan Nasionalisme (Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903)
Penerjemah      : Vissia Ita Yulianto
Penerbit           : Penerbit Buku Kompas
Tebal               : 227 hlm.
Ukuran            :11,9 cm x 17,9 cm
Harga              : Rp.35.000,-

Sabtu, 07 Desember 2013

Tatapan Perempuan

Tatapan Perempuan, Perempuan Sebagai Penonton Budaya Populer
Penulis: Lorraine Gamman dan Margaret Marshment (ed.)
Cetakan: Pertama, Oktober 2010
Kategori: Cultural Studies, Feminisme
Ukuran: 14 x 21 cm
Tebal: viii 308 hlm
ISBN: 978-602-8252-45-4
 Apakah cuma lelaki yang memandang? Apa yang terjadi jika perempuan yang menjadi pengamat? Apa yang terjadi jika perempuan memandang perempuan?
 Esai-esai tentang budaya populer yang terdapat dalam buku ini mengupas berbagai kontradiksi dan kemungkinan dalam citra baru perempuan-perempuan perkasa seperti Cagney dan Lacey, Edwina Currie atau Madonna. Apakah Alexis Carrington memang mewakili sisi liar perempuan atau sekadar contoh lain dari seks yang dikaitkan dengan kapitalisme? Dan apa yang telah dilakukan oleh film Spielberg pada The Color Purple?
Apakah pandangan perempuan dibuat untuk memenuhi ideologi ‘lelaki’ seperti ‘undang-undang’ atau etika kerja Protestan? Atau, apakah tindakan kepenontonan perempuan yang aktif adalah sesuatu yang sulit dihadapi bahkan bagi kritik film feminis?
Kedua penyunting naskah asli buku in iadalah dosen bidang kajian perempuan, Lorraine Gamman mengajar di Middlesex Polytechnic dan Margaret Marshment mengajar di University of Kent.

 Buku ini membahas
 1. Mengamati Sang Detektif; Teka-teki Tatapan Perempuan
2. Perempuan Terpandang
3. Lihatlah Dirimu, Nak!
4. The Color Purple: Mempertahankan Akhir yang Bahagia
5. Lolita Bertemu Serigala: The Company of Wolves
6. Lace: Pornografi untuk Perempuan?
7. Joan Collins dan Sisi Liar Perempuan: Mengupas Kenikmatan dan Representasi
8. Mati-matian Mencari Perbedaan
9. Pandangan Kaum Kulit Hitam
10. Status Perempuan yang Bekerja di Perfilman dan Pertelevisian
11. Mengeruk Keuntungan dari Takhayul Iklan dan Pelbagai Hal yang Dianggap Tabu Ketika Menstruasi
12. Sudikah Bergabung dengan Saya dalam Dansa Tanggo Tingkat Tinggi? Posmoderisme dan ‘Perempuan Baru’
13. Feminisme dan Politik Kekuasaan: Sebenarnya, Tatapan Siapa?

Feminist Thought

Feminist Thought
Judul buku : Feminist Thought
Penulis : Rosemarie Putnam Tong
Harga : Rp. 112.000,-
Cetaka 11 : Rp. 112.000,-
Penerbit : Jalasutra, Yogyakarta
 FEMINIST THOUGHT merupakan sebuah pengantar paling komprehensif tentang peta feminisme, Tong menuliskannya dengan sangat detail disertai referensi yang sangat kaya. Seperti yang ditulis Tong sendiri bahwa karena pemikiran feminis bersifat kaleidoskopik, maka tanpa panduan yang komprehensif siapa pun akan rentan untuk terbingungkan dalam carut-marut pemikirannya. Pengamatan yang lebih dekat, akan selalu memunculkan pandangan yang baru, struktur yang baru, hubungan yang baru bagi kehidupan personal dan politis, kesemuanya akan berbeda esok hari dari hari ini. Tong menyatakan bahwa yang paling ia hargai dari pemikiran feminis adalah meskipun pemikiran itu mempunyai awal, pemikiran feminis tidak mempunyai akhir, sehingga memungkinkan setiap perempuan untuk berpikir dengan pemikirannya sendiri.
Di dalam buku ini dibahas secara lengkap dan detail aliran utama feminisme:
- Feminisme Liberal, dari Abad ke-19 hingga 20, mencakup ulasan pemikiran Mary Wollstonecraft, John Stuart Mill dan Harriet Taylor Mill, hingga Betty Friedan dan Jean Bethke Elshtain.
- Feminisme Radikal, mencakup perspektif Feminis Radikal-Kultural dan Feminis Radikal-Libertarian, mulai dari Kate Millet, Shulamith Firestone, Marilyn French, Mary Daly, dan Marge Piercy.
- Feminisme Marxis dan Sosialis, mencakup pembahasan pemikiran Marx-Engels hingga perkembangan kontemporernya oleh Iris Young dan Alison Jaggar
- Feminisme Psikoanalisis dan Gender, mencakup pemikiran Sigmund Freud hingga pengembangan feminisnya oleh Dorothy Dinnerstein, Nancy Chodorow, Juliet Mitchell, Carol Gilligan dan Nel Noddings
- Feminisme Eksistensialis, mencakup pembahasan tentang Being and Nothingness karya Jean-Paul Sartre dan The Second Sex karya Simone de Beauvoir serta perkembangan kontemporernya dalam pemikiran feminis
- Feminisme Posmodern, mencakup pembahasan pemikiran Jacques Derrida dan Jacques Lacan yang menjadi dasarnya serta pemikiran Helene Cixous, Luce lrigaray, dan Julia Kristeva
- Feminisme Multikultural dan Global, mencakup ulasan berbagai akar perkembangan pemikirannya di Negara Dunia Kesatu dan Negara Dunia Ketiga
- Ekofeminisme, mencakup ulasan akar perkembangannya serta pembahasan pemikiran Starhawk, Maria Mies dan Vandana Shiva
BUKU ini disajikan oleh Tong dengan sangat jernih, tak ubahnya seperti sebuah peta. Kita dituntun dengan perlahan menuju berbagai tempat, atau kita dituntun untuk memahami setiap aliran feminisme. Tong pun membahasakannya dengan gaya bahasa yang mengalir, serta selalu menyertakan kritik atas setiap pemikiran dari para feminis, sehingga kita akan segera tahu kelebihan dan kekurangan pemikiran para feminis tersebut
“Menurut saya, buku Rosemarie Putnam Tong ini adalah buku yang cukup lengkap dan bahkan sangat memadai untuk melihat peta pemikiran feminis... Buku Tong juga memberikan kesan feminisme sebagai suatu pohon besar, bercabang-cabang, yang setiap cabangnya mempunyai cabang lagi, masing-masing menghasilkan bunga. Setiap cabang merupakan pohon kecil yang saling berhubungan dengan cabang lain untuk membentuk pohon besar feminisme.” Aquarini Priyatna