Konfrimasi Pelayanan Terbaru +62 877-4787-7491

Selasa, 08 Desember 2015

Menggugat Historiografi Indonesia

Menggugat Historiografi Indonesia
Judul: Menggugat Historiografi Indonesia
Harga : Rp. 35,000,-
Penuls : Bambang Purwanto Dan Aswi Warman Adam
Yang Berminat Pemesanan bisa sms ke Cp : 081804281351 / 085713733627, / 08122779457, Pin BB 52899683 / WA 088802838629
Deskripsi :
Buku ini tidak persis berbentuk polemik seperti yang berlangsung antara Soedjatmoko dengan Boejoeng Saleh, yang merupakan artikel berbalas artikel. Bukan pula polemik seperti yang terjadi antara BM. Diah (Merdeka) dengan Njoto (Harian Rakjat). Atau antara sastrawan yang dicap kelompok Manikebu dengan Lekra. Tetapi kumpulan tulisan antara dua orang sejarawan Indonesia yang sebagian pendapatnya bertentangan dan sebagian lagi saling mendukung. Polemik bukan, tetapi bunga rampai juga tidak persis demikian. Pada berbagai karangan terdapat silang pendapat. Yang pasti kedua penulis buku ini sama-sama prihatin terhadap kondisi dunia sejarah di tanah air dewasa ini. Perbaikan hanya dapat dilakukan dengan memulai mengungkapkan persoalan yang terjadi di lingkungan sejarawan, pengajar sejarah, organisasi sejarah, dan karya para seja­rawan itu sendiri. Persoalan yang dibahas tentang perubahan dan kesinambungan, tentang orang besar dan tentang orang kecil. Tentang apa yang diingat dan dilupakan dalam pendidikan dan wacana publik. Pendek kata, tentang relevansi sejarah bagi kehidupan berbangsa. Penerbitan buku ini diharapkan mampu membuka tradisi lain di kalangan ilmuwan Indonesia umumnya dan sejarawan Indonesia khususnya untuk saling berkomunikasi secara damai walaupun terdapat pendapat yang berbeda di antara mereka. Seperti yang terdapat da­lam buku ini, perbedaan pandangan dalam beberapa hal ternyata tidak berarti pendapat kedua penulis berbeda secara keseluruhan. Per­bedaan pandangan di kalangan sejarawan Indo­nesia adalah kekayaan yang akan sangat berharga bagi kemajuan historiografi Indonesia jika perbedaan itu mampu dikelola dengan jujur berdasarkan sikap saling menghargai, kaedah yang berlaku umum secara ilmiah, dan bebas dari ambisi politis. Oleh karena itu, kata menggugat tidak harus ditakuti karena kata itu hanya sebuah pernyataan yang bertujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik secara bersama-sama di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar