Penerbit : Jalasutra
Harga : 169.000,-
Seri Buruh Bersatu 2; Pembebasan Kaum Miskin
Terdiri atas empat judul buku:
1. Orang Miskin Dilarang Sakit
by Eko Prasetyo
Penerbit: Resist Book
Kesehatan memang mahal. Ongkos obat dan rumah sakit membumbung tanpa kontrol. Adanya penyakit membuat banyak pihak mendapat untung. Sudah biayanya mahal, setiap kesalahan medis sangat sulit untuk diadili. Mahalnya ongkos masih juga diperuncing oleh beredarnya obat palsu.
Soal kesehatan yang tak beres membuat bangsa ini rutin dikunjung wabah. Dari demam berdarah, malaria, TBC, bahkan hingga AIDS. Toh, penyakit ternyata jadi alat pelindung bagi para koruptor. Tiap sidang akan digelar, dengan cepat mereka sodorkan surat dokter ke para hakim. Surat dokter bagi para koruptor, nilainya seperti surat pengampunan.
Orang Miskin-lah yang jadi korban dari sistem kesehatan yang diktator ini. Buku ini meluapkan kembali kemarahan kita akan sistem kesehatan yang tak adil dan diskriminatif. Bagi Anda yang pernah menjadi korban penanganan dokter atau rumah sakit, buku ini menjadi teman berjuang yang tepat. Ayo kita lawan sistem kesehatan yang menindas ini!
2. Orang Miskin Dilarang Sekolah
Penulis: Eko Prasetyo
Pendidikan kita memang kacau-balau. Pemegang kebijakan tampaknya tuli dengan kritik dan cercaan yang ditujukan padanya. Padahal kita tahu pendidikan adalah cermin peradaban dan kualitas bangsa.
Kini wajah pendidikan semakin dicemari oleh mahalnya biaya dan kekerasan yang terjadi di dalamnya. Para korban, lagi-lagi adalah orang miskin yang menjadi mayoritas penduduk negeri ini. Kepercayaan atas pendidikan kian luntur, apalagi jaminan masa depannya juga kabur.
Untuk itulah buku ini ditulis. Ia meneriakkan kembali suara protes; mengingatkan bahwa pendidikan yang bobrok menghasilkan lulusan yang lemah atau bahkan brengsek. Dilengkapi data yang mencengangkan dan kartun yang lucu, buku ini mengajak kita tertawa sekaligus kritis akan dunia pendidikan. Inilah bacaan tepat bagi mereka yang menjadi korban maupun pelaku pendidikan
3. Kaum Miskin Bersatulah!
Penulis: Eko Prasetyo
Penerbit: Resistbook
Kemiskinan sepatutnya menjadi lambang negeri ini. Mereka bukan hanya berjumlah banyak tapi menyembul ke mana-mana. Papan larangan untuk permulung, pengemis dan pengamen tersebar di semua tempat. Mereka seperti barang najis yang harus di jauhi. Seolah spesies yang mengancam dan perlu dikurung di tempat tertentu. Padahal kemiskinan bukan salah mereka. Andai hidup itu berdiri di atas pilihan bebas pasti tidak ada yang memilih untuk menjadi orang miskin. Hidup bukan ditentukan oleh pilihan diri sendiri, tapi juga digariskan oleh struktur sosial. Kini waktunya orang miskin untuk menyatukan pilihan.
4. KEADILAN TIDAK UNTUK YANG MISKIN
Penulis : Eko prasetyo
Penerbit: Resist Book
Tahun : 2010
ISBN: 9789791097734
Hukum seperti senapan. Menyalak untuk mereka yang tak punya apa-apa. Pencuri semangka, pisang dan sandal harus mendekam dalam bui. Di proses serius dan dikenai hukuman berat. Sebaliknya untuk para koruptor hukum mau diajak negoisasi. Para tersangkanya dibela oleh pengacara unggulan, diberi hukuman rendah dan memperoleh fasilitas istimewa dalam penjara. Kredo semua orang sama dihadapan hukum ternyata bualan. Di hadapan hukum, nyatanya uang dan kedudukan sangat menentukan. Itu pula sebabnya penegak hukum mirip wirausaha yang berbisnis perkara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar