Berguru Ke Sang Kiai, Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari
Judul : Berguru Ke Sang Kiai, Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari
Penulis: Mukani
Prolog: Prof. Dr. Nur Ahid, M.Ag.
ISBN : 978-602-6827-08-1
Cet: I, Mei 2016
Tebal : 271 + xvi
Penerbit: Kalimedia
Yang Berminat Bisa Hubungi :
Cp : 081804281351/085713733627 / 08122779457, Pin BB : 52899683 / WA:088802811233
Berguru Ke Sang Kiai; Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari yang ditulis Mukani ini sebagai sebuah bentuk pengakuan terhadap kehebatan sosok Mbah Hasyim. Buku ini pada awalnya adalah hasil penelitian tesis di IAIN/UIN Sunan Ampel Surabaya. Karya ini menjadikan 23 tulisan Mbah Hasyim sebagai sumber primer. Baik dalam bentuk kitab ataupun risalah.
Sebagai sosok asli Jombang, nama Mbah Hasyim sudah ditulis dengan tinta emas dalam sejarah perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Tidak hanya mampu mendirikan NU, juga mendirikan Pesantren Tebuireng. Kedua “warisan” ini sampai sekarang masih eksis dalam berkontribusi demi pembangunan Indonesia.
Tidak heran jika sudah puluhan buku ditulis untuk mengkaji sosok kakek Gus Dur ini. Termasuk juga puluhan penelitian. Baik skripsi, tesis ataupun disertasi. Itu semua membuat nama Mbah Hasyim semakin dikenal luas di masyarakat. Tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia internasional.
Judul : Berguru Ke Sang Kiai, Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari
Penulis: Mukani
Prolog: Prof. Dr. Nur Ahid, M.Ag.
ISBN : 978-602-6827-08-1
Cet: I, Mei 2016
Tebal : 271 + xvi
Penerbit: Kalimedia
Yang Berminat Bisa Hubungi :
Cp : 081804281351/085713733627 / 08122779457, Pin BB : 52899683 / WA:088802811233
Berguru Ke Sang Kiai; Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari yang ditulis Mukani ini sebagai sebuah bentuk pengakuan terhadap kehebatan sosok Mbah Hasyim. Buku ini pada awalnya adalah hasil penelitian tesis di IAIN/UIN Sunan Ampel Surabaya. Karya ini menjadikan 23 tulisan Mbah Hasyim sebagai sumber primer. Baik dalam bentuk kitab ataupun risalah.
Sebagai sosok asli Jombang, nama Mbah Hasyim sudah ditulis dengan tinta emas dalam sejarah perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Tidak hanya mampu mendirikan NU, juga mendirikan Pesantren Tebuireng. Kedua “warisan” ini sampai sekarang masih eksis dalam berkontribusi demi pembangunan Indonesia.
Tidak heran jika sudah puluhan buku ditulis untuk mengkaji sosok kakek Gus Dur ini. Termasuk juga puluhan penelitian. Baik skripsi, tesis ataupun disertasi. Itu semua membuat nama Mbah Hasyim semakin dikenal luas di masyarakat. Tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar